Gunung Slamet bergejolak

Gunung Slamet bergejolak. Lontaran sinar api terus terjadi. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Slamet agar tetap tenang dan tetap mematuhi rekomendasi untuk tidak beraktivitas dalam radius 4 kilometer dari puncak Gunung Slamet. Demikian kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Slamet PVMBG Sudrajat saat dihubungi wartawan.


Diakui aktivitas Gunung Slamet cukup tinggi karena ketinggian sinar api berkisar 50--900 meter sehingga dapat terlihat hingga jarak 10--15 kilometer selama gunung tidak tertutup kabut. "Lontaran sinar api memang cukup seru," katanya.


Menurutnya, aktivitas Gunung Slamet tersebut hampir sama dengan kondisi pada awal status "Siaga" pada bulan April maupun Agustus 2014."Jadi, seperti mengulang pada saat awal 'Siaga' kemarin-kemarin itu. Kita lihat apakah masih sama atau tidak," katanya sambil menambahkan status gunung Slamet masih tetap siaga.


Hal ini dibenarkan pakar vulkanologi Surono. Menurutnya status Gunung Slamet yang wilayahnya meliputi Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal dan Brebes tidak perlu dinaikkan ke level yang lebih tinggi. "Tidak perlu 'Awas'  Ya seperti itu terus-terusanlah. 'Wong' Slamet ya seperti Slamet enggak usah takutlah," katanya dihubungi wartawan terkait status gunung Slamet yang mulai berkejolak.


Menurut Surono, selama berstatus Siaga, Gunung Slamet terus-menerus mengeluarkan sinar api, material-material atau lava pijar, abu vulkanik, suara dentuman, dan suara gemuruh yang merupakan ciri-ciri tipe letusan strombolian. Soal suara dentuman dan gemuruh yang terdengar pada siang hari dalam beberapa hari terakhir, hal itu menunjukkan jika suara dentuman dan gemuruh Gunung Slamet sangat keras."Ya karena keras, sehingga siang juga terdengar. Ya semua akan Slamet pada akhirnya," kata Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu.

Posting Komentar Blogger

 
Portal Informasi Kabupaten Temanggung © 2013. All Rights Reserved. Shared by WpCoderX
Top