Peneliti lipi |
Salah satu peneliti Titi Juhaeti meneliti dua jenis pangan alternatif yang menghasilkan sumber vitamin dan sumber karbohidrat. Tanaman sumber vitamin yang diteliti Titi adalah Katuk, Genjer, Bayam petik, Kangkung potong, dan basela.
8
"Saya kembangkan agar menjadi unggulan. Bisa dilihat kan daunnya jadi besar-besar," ungkap Titi sambil menunjukkan hasil penelitiannya kepada detikcom di acara open house Puslit Biologi Bidang Botani yang digelar di LIPI Cibinong Science Center (CSC), Cibinong, Bogor, Jumat (12/9/2014).
Titi pun juga menunjukkan hasil penelitiannya dari sumber karbohidrat. Salah satunya adalah tanaman Jali dari jenis tanaman biji-bijian. Biji Jali menghasilkan beras yang bisa dijadikan nasi maupun bubur, sama seperti beras dari padi.
"Beras Jali bagus untuk pencernaan, rasanya enak. Nenek moyang kita dulu pakai Jali untuk beras tapi tersisih dengan Padi yang penanamnya lebih mudah dan umur tanamnya lebih pendek," kata Titi.
Titi mengungkapkan, kekurangan dari Jali adalah karena teksturnya yang lebih keras dari padi sehingga untuk dimasaknya pun menjadi agak lebih lama. Umur tanam Jali yang lebih panjang dari Padi juga menjadi kendala kedua mengapa Jali tidak populer menjadi bahan pangan.
"Umur panen Jali 5-6 bulan. Untuk itu sedang kita teliti agar umur tanam bisa lebih cepat. Selain manfaatnya bagus, ini sebagai bukti kekayaan alam kita," tutur Titi.
Kelompok Fisiologi Pusat Penelitian Biologi Bidang Botani LIPI membudidayakan tanaman pangan alternatif. Di antaranya adalah beras yang berasal dari tanaman Jali dan umbi Ganyong.
Salah satu peneliti Titi Juhaeti meneliti dua jenis pangan alternatif yang menghasilkan sumber vitamin dan sumber karbohidrat. Tanaman sumber vitamin yang diteliti Titi adalah Katuk, Genjer, Bayam petik, Kangkung potong, dan basela.
"Saya kembangkan agar menjadi unggulan. Bisa dilihat kan daunnya jadi besar-besar," ungkap Titi sambil menunjukkan hasil penelitiannya kepada detikcom di acara open house Puslit Biologi Bidang Botani yang digelar di LIPI Cibinong Science Center (CSC), Cibinong, Bogor, Jumat (12/9/2014).
Titi pun juga menunjukkan hasil penelitiannya dari sumber karbohidrat. Salah satunya adalah tanaman Jali dari jenis tanaman biji-bijian. Biji Jali menghasilkan beras yang bisa dijadikan nasi maupun bubur, sama seperti beras dari padi.
"Beras Jali bagus untuk pencernaan, rasanya enak. Nenek moyang kita dulu pakai Jali untuk beras tapi tersisih dengan Padi yang penanamnya lebih mudah dan umur tanamnya lebih pendek," kata Titi.
Titi mengungkapkan, kekurangan dari Jali adalah karena teksturnya yang lebih keras dari padi sehingga untuk dimasaknya pun menjadi agak lebih lama. Umur tanam Jali yang lebih panjang dari Padi juga menjadi kendala kedua mengapa Jali tidak populer menjadi bahan pangan.
"Umur panen Jali 5-6 bulan. Untuk itu sedang kita teliti agar umur tanam bisa lebih cepat. Selain manfaatnya bagus, ini sebagai bukti kekayaan alam kita," tutur Titi.
Posting Komentar Blogger Facebook